Mengalir dalam Darah: Pelestarian Seni Budaya sebagai Warisan Keluarga di Desa
Mengalir dalam Darah: Pelestarian Seni Budaya sebagai Warisan Keluarga di Desa
Pada era globalisasi seperti sekarang, seni budaya tradisional seringkali terabaikan dan terlupakan. Namun, di Desa Karanglayung, sebuah desa yang terletak di kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Tasikmalaya, seni budaya tersebut masih dijaga dengan baik. Kepala desa, Bapak Epen Ruswandi S.Ag, memainkan peran penting dalam memastikan bahwa seni budaya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan warga desa.
Bapak Epen Ruswandi S.Ag telah memahami bahwa pentingnya melestarikan seni budaya ini tidak hanya untuk sekarang, tetapi juga sebagai warisan yang akan diteruskan kepada generasi berikutnya. Ia meyakini bahwa seni budaya adalah bagian dari identitas suatu masyarakat, dan dengan mempertahankan dan mengembangkan seni budaya, desa Karanglayung dapat menjaga keunikan dan keberagaman budayanya.
Salah satu upaya pelestarian seni budaya yang dilakukan oleh Bapak Epen Ruswandi S.Ag adalah dengan mendirikan Sanggar Seni Budaya Karanglayung. Melalui sanggar ini, anak-anak dan pemuda desa diajarkan tentang seni tradisional seperti tarian, musik, dan seni rupa. Mereka diajak untuk belajar dan mengenal budaya leluhur mereka serta mengembangkan potensi diri dalam seni budaya.
Selain mendirikan sanggar, Bapak Epen Ruswandi S.Ag juga sering mengadakan pertunjukan seni budaya di desa. Pertunjukan ini tidak hanya dihadiri oleh warga desa, tetapi juga masyarakat sekitar dan wisatawan yang datang berkunjung. Dengan menyelenggarakan pertunjukan, seni budaya desa Karanglayung semakin dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat luas.
Bapak Epen Ruswandi S.Ag juga aktif dalam mengajak masyarakat desa untuk ikut berpartisipasi dalam pelestarian seni budaya. Melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan dan lokakarya, warga desa didorong untuk aktif menjadi penjaga dan pengembang seni budaya desa. Mereka diajak untuk ikut serta dalam merawat dan menjaga keaslian seni budaya agar tidak hilang ditelan waktu.
Komitmen Bapak Epen Ruswandi S.Ag terhadap pelestarian seni budaya juga diwujudkan dalam upaya dokumentasi. Ia menyadari pentingnya mengarsipkan dan mengabadikan seni budaya desa Karanglayung. Melalui dokumentasi ini, seni budaya dapat terus diperkenalkan kepada generasi muda dan menjadi sumber inspirasi bagi seniman masa depan.
Hingga saat ini, pelestarian seni budaya di desa Karanglayung berjalan dengan sukses. Anak-anak desa tumbuh dan berkembang dengan mencintai budaya leluhur mereka. Mereka bangga menjadi bagian dari desa yang kaya akan seni budaya tradisional.
Selain itu, wisatawan pun semakin tertarik untuk datang berkunjung ke desa Karanglayung guna menyaksikan keindahan seni budaya yang masih terpelihara dengan baik. Hal ini juga membantu meningkatkan perekonomian desa melalui pariwisata.
Di era yang serba modern ini, seni budaya tradisional kadang-kadang terasa asing dan jauh dari kehidupan sehari-hari. Namun, di desa Karanglayung, seni budaya ini tetap mengalir dalam darah setiap warga desa. Pelestarian seni budaya sebagai warisan keluarga di desa menjadi tonggak penting dalam menjaga keberlanjutan budaya di tengah persaingan zaman.
Mengalir dalam Darah: Pelestarian Seni Budaya sebagai Warisan Keluarga di Desa adalah hal yang tak bisa dipisahkan dari identitas desa Karanglayung. Dalam usaha pelestarian seni budaya ini, peran Bapak Epen Ruswandi S.Ag sangatlah penting. Ia telah menjadi teladan yang menginspirasi warga desanya untuk mencintai dan merawat seni budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka. Dengan begitu, seni budaya tradisional akan terus berjaya dan menjadi kebanggaan desa Karanglayung.
Sumber: Wikipedia
0 Komentar